Internet
 sebenarnya mengacu kepada istilah untuk menyebut sebuah jaringan, 
bukannya suatu aplikasi tertentu. Karenanya, internet tidaklah memiliki 
manfaat apa-apa tanpa adanya aplikasi yang sesuai. Internet menyediakan 
beragam aplikasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Setiap 
aplikasi berjalan diatas sebuah protokol tertentu. Istilah “protokol” di
 internet mengacu pada satu set aturan yang mengatur bagaimana sebuah 
aplikasi berkomunikasi dalam suatu jaringan. Sedangkan software aplikasi
 yang berjalan diatas sebuah protokol disebut sebagai aplikasi client. 
Di bagian ini, kita akan berkenalan secara sepintas dengan 
aplikasi-aplikasi yang paling sering dimanfaatkan oleh pengguna 
internet.
WWW (World Wide Web)
Dewasa
 ini, WWW atau yang sering disebut sebagai “web” saja adalah merupakan 
aplikasi internet yang paling populer. Demikian populernya hingga banyak
 orang yang keliru mengidentikkan web dengan internet. Secara teknis, 
web adalah sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, 
suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver 
dipresentasikan dalam bentuk hypertext. Informasi di web dalam bentuk 
teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hypertext Markup Language). 
Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, 
PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya 
(seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie, 3D World).
Web
 dapat diakses oleh perangkat lunak web client yang secara populer 
disebut sebagai browser. Browser membaca halaman-halaman web yang 
tersimpan dalam webserver melalui protokol yang disebut HTTP (Hypertext 
Transfer Protocol). Dewasa ini, tersedia beragam perangkat lunak 
browser. Beberapa diantaranya cukup populer dan digunakan secara meluas,
 contohnya seperti Microsoft Internet Explorer, Netscape Navigator, 
maupun Opera, namun ada juga beberapa produk browser yang kurang dikenal
 dan hanya digunakan di lingkungan yang terbatas.
Sebagai
 dokumen hypertext, dokumen-dokumen di web dapat memiliki link 
(sambungan) dengan dokumen lain, baik yang tersimpan dalam webserver 
yang sama maupun di webserver lainnya. Link memudahkan para pengakses 
web berpindah dari satu halaman kehalaman lainnya,dan “berkelana” dari 
satuserver ke server lain. Kegiatan penelusuran halaman web ini biasa 
diistilahkan sebagai browsing, ada juga yang menyebutnya sebagai surfing
 (berselancar).
Seiring dengan semakin
 berkembangnya jaringan internet di seluruh dunia, maka jumlah situs web
 yang tersedia juga semakin meningkat. Hingga saat ini, jumlah halaman 
web yang bisa diakses melalui internet telah mencapai angka miliaran. 
Untuk memudahkan penelusuran halaman web, terutama untuk menemukan 
halaman yang memuat topik-topik yang spesifik, maka para pengakses web 
dapat menggunakan suatu search engine (mesin pencari). Penelusuran 
berdasarkan search engine dilakukan berdasarkan kata kunci (keyword) 
yang kemudian akan dicocokkan oleh search engine dengan database (basis 
data) miliknya. Dewasa ini, search engine yang sering digunakan antara 
lain adalah Google (www.google.com) dan Yahoo (www.yahoo.com).
Electronic Mail/Email/Messaging

Email
 atau kalau dalam istilah Indonesia, surat elektronik, adalah aplikasi 
yang memungkinkan para pengguna internet untuk saling berkirim pesan 
melalui alamat elektronik di internet. Para pengguna email memilki 
sebuah mailbox (kotak surat) elektronik yang tersimpan dalam suatu 
mailserver. Suatu Mailbox memiliki sebuah alamat sebagai pengenal agar 
dapat berhubungan dengan mailbox lainnya, baik dalam bentuk penerimaan 
maupun pengiriman pesan. Pesan yang diterima akan ditampung dalam 
mailbox, selanjutnya pemilik mailbox sewaktu-waktu dapat mengecek 
isinya, menjawab pesan, menghapus, atau menyunting dan mengirimkan pesan
 email.
 
Layanan email biasanya 
dikelompokkan dalam dua basis, yaitu email berbasis client dan email 
berbasis web. Bagi pengguna email berbasis client, aktifitas per-emailan
 dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak email client, misalnya 
Eudora atau Outlook Express. Perangkat lunak ini menyediakan 
fungsi-fungsi penyuntingan dan pembacaan email secara offline (tidak 
tersambung ke internet), dengan demikian, biaya koneksi ke internet 
dapat dihemat. Koneksi hanya diperlukan untuk melakukan pengiriman 
(send) atau menerima (recieve) email dari mailbox.
Sebaliknya,
 bagi pengguna email berbasis web, seluruh kegiatan per-emailan harus 
dilakukan melalui suatu situs web. Dengan demikian, untuk menggunakannya
 haruslah dalam keadaan online. Alamat email dari ISP (Internet Service 
Provider) umumnya berbasis client, sedangkan email berbasis web biasanya
 disediakan oleh penyelenggara layanan email gratis seperti Hotmail 
(www.hotmail.com) atau YahooMail (mail.yahoo.com)
Beberapa
 pengguna email dapat membentuk kelompok tersendiri yang diwakili oleh 
sebuah alamat email. Setiap email yang ditujukan ke alamat email 
kelompok akan secara otomatis diteruskan ke alamat email seluruh 
anggotanya. Kelompok semacam ini disebut sebagai milis (mailing list). 
Sebuah milis didirikan atas dasar kesamaan minat atau kepentingan dan 
biasanya dimanfaatkan untuk keperluan diskusi atau pertukaran informasi 
diantara para anggotanya. Saat ini, salah satu server milis yang cukup 
banyak digunakan adalah Yahoogroups (www.yahoogroups.com).
Pada
 mulanya sistem email hanya dapat digunakan untuk mengirim informasi 
dalam bentuk teks standar (dikenal sebagai ASCII, American Standard Code
 for Information Interchange). Saat itu sukar untuk mengirimkan data 
yang berupa berkas non-teks (dikenal sebagai file binary). Cara yang 
umum dilakukan kala itu adalah dengan menggunakan program uuencode untuk
 mengubah berkas binarytersebut menjadi berkas
ASCII, kemudian baru 
dikirimkan melalui e-mail. Di tempat tujuan, proses sebaliknya 
dilakukan. Berkas ASCII tersebut diubah kembali ke berkas binary dengan 
menggunakan program uude code. Cara ini tentunya terlalu kompleks karena
 tidak terintegrasi dengan sistem email.
Belakangandikembangkan
 standar baruyang disebut MIME(Multipurpose Internet Mail Extensions). 
Standar ini diciptakan untuk mempermudah pengiriman berkas dengan 
melalui attachment (lampiran). MIME juga memungkinkan sebuah pesan 
dikirimkan dalam berbagai variasi jenis huruf, warna, maupun elemen 
grafis. Walaupun nampak menarik,penggunaan MIME akan 
membengkakkanukuranpesan emailyang dikirimkan. Hal ini jelas akan 
memperlambat waktu yang dibutuhkan untuk mengirim maupun menerima pesan.
 Dalam hal ini, ada anjuran agar sedapat mungkin menggunakan format teks
 standar dalam penyuntingan email. Gunakan MIME hanya untuk pesan-pesan 
tertentu yang memang membutuhkan tampilan yang lebih kompleks.
File Transfer 
Fasilitas
 ini memungkinkan para pengguna internet untuk melakukan pengiriman 
(upload) atau menyalin (download) sebuah file antara komputer lokal 
dengan komputer lain yang terhubung dalam jaringan internet. Protokol 
standar yang digunakan untuk keperluan ini disebut sebagai File Transfer
 Protocol (FTP)  FTP umumnya dimanfaatkan sebagai sarana pendukung untuk
 kepentingan pertukaran maupun penyebarluasan sebuah file melalui 
jaringan internet. FTP juga dimanfaatkan untuk melakukan prose upload 
suatu halaman web ke webserver agar dapat diakses oleh pengguna internet
 lainnya.
Secara teknis, aplikasi FTP 
disebut sebagai FTP client, dan yang populer digunakan saat ini antara 
lain adalah Cute FTP dan WS_FTP, Aplikasi-aplikasi ini umumnya 
dimanfaatkan untuk transaksi FTP yang bersifat dua arah (active FTP). 
Modus ini memungkinkan pengguna untuk melakukan baik proses upload 
maupun proses download. Tidak semua semua server FTP dapat diakses dalam
 modus active. Untuk mencegah penyalahgunaan–yang dapat berakibat fatal 
bagi sebuah server FTP–maka pengguna FTP untuk modus active harus 
memiliki hak akses untuk mengirimkan file ke sebuah server FTP. Hak 
akses tersebut berupa sebuah login name dan password sebagai kunci untuk
 memasuki sebuah sistem FTP server. Untuk modus passive, selama memang 
tidak ada restriksi dari pengelola server, umumnya dapat dilakukan oleh 
semua pengguna dengan modus anonymous login(log in secara anonim). 
Kegiatan mendownload software dari Internet misalnya, juga dapat 
digolongkan sebagai passive FTP.
Remote Login
Layanan
 remote login mengacu pada program atau protokol yang menyediakan fungsi
 yang memungkinkan seorang pengguna internet untuk mengakses (login) ke 
sebuah terminal (remote host) dalam lingkungan jaringan internet. Dengan
 memanfaatkan remote login, seorang pengguna internet dapat 
mengoperasikan sebuah host dari jarak jauh tanpa harus secara fisik 
berhadapan dengan host bersangkutan. Dari sana ia dapat melakukan 
pemeliharaan (maintenance), menjalankan sebuah program atau malahan 
menginstall program baru di remote host.
Protokol
 yang umum digunakan untuk keperluan remote login adalah Telnet 
(Telecommunications Network). Telnet dikembangkan sebagai suatu metode 
yang memungkinkan sebuah terminal mengakses resource milik terminal 
lainnya (termasuk hard disk dan program-program yang terinstall 
didalamnya) dengan cara membangun link melalui saluran komunikasi yang 
ada, seperti modem atau network adapter. Dalam halini, protokol Telnet 
harus mampu menjembatani perbedaan antar terminal,seperti tipe komputer 
maupun sistem operasi yang digunakan.
Aplikasi
 Telnet umumnya digunakan oleh pengguna teknis di internet. Dengan 
memanfaatkan Telnet, seorang administrator sistem dapat terus memegang 
kendali atas sistem yang ia operasikan tanpa harus mengakses sistem 
secara fisik, bahkan tanpa terkendala oleh batasan geografis.
Namun
 demikian, penggunaan remote login, khususnya Telnet, sebenarnya 
mengandung resiko, terutama dari tangan-tangan jahil yang banyak 
berkeliaran di internet. Dengan memonitor lalu lintas data dari 
penggunaan Telnet, para cracker dapat memperoleh banyak informasi dari 
sebuah host, dan bahkan mencuri data-data penting sepert login name dan 
password untuk mengakses ke sebuah host. Kalau sudah begini, mudah saja 
bagi mereka-mereka ini untuk mengambil alih sebuah host. Untuk 
memperkecil resiko ini, maka telah dikembangkan protokol SSH (secure 
shell) untuk menggantikan Telnet dalam melakukan remote login. Dengan 
memanfaatkan SSH, maka paket data antar host akan dienkripsi (diacak) 
sehingga apabila “disadap” tidak akan menghasilkan informasi yang 
berarti bagi pelakunya.
IRC (Internet Relay Chat) 

Layanan
 IRC, atau biasa disebut sebagai “chat” saja adalah sebuah bentuk 
komunikasi di intenet yang menggunakan sarana baris-baris tulisan yang 
diketikkan melalui keyboard. Dalam sebuah sesi chat, komnunikasi 
terjalin melalui saling bertukar pesan-pesan singkat. kegiatan ini 
disebut chatting dan pelakunya disebut sebagai chatter. Para chatter 
dapat saling berkomunikasi secara berkelompok dalam suatu chat room 
dengan membicarakan topik tertentu atau berpindah ke modus private untuk
 mengobrol berdua saja dengan chatter lain. Kegiatan chatting 
membutuhkan software yang disebut IRC Client, diantaranya yang paling 
populer adalah software mIRC.
 
Ada juga
 beberapa variasi lain dari IRC, misalnya apa yang dikenal sebagai MUD 
(Multi-User Dungeon atau Multi-User Dimension). Berbeda dengan IRC yang 
hanya menampung obrolan, aplikasi pada MUD jauh lebih fleksibel dan 
luas. MUD lebih mirip seperti sebuah dunia virtual (virtual world) 
dimana para penggunanya dapat saling berinteraksi seperti halnya pada 
dunia nyata, misalnya dengan melakukan kegiatan tukar menukar fileatau 
meninggalkan pesan. Karenanya, selainuntuk bersenang-senang, MUD juga 
sering dipakai oleh komunitas ilmiah serta untuk kepentingan pendidikan 
(misalnya untuk memfasilitasi kegiatan kuliah jarak jauh).
Belakangan,
 dengansemakin tingginyakecepatan akses internet, maka aplikasi 
chatterus diperluas sehingga komunikasi tidak hanya terjalin melalui 
tulisan namun juga melalui suara (teleconference), bahkan melalui gambar
 dan suara sekaligus (videoconference).
Aplikasi-apliakasi
 diatas sebenarnya adalah aplikasi dasar yang paling umum digunakan 
dalam internet. Selain aplikasi-aplikasi tersebut, masih ada lusinan 
aplikasi lainnya yang memanfaatkan jaringan internet, baik aplikasi yang
 sering maupun jarang dipergunakan. Teknologi internet sendiri terus 
berkembang sehingga aplikasi baru terus bermunculan. Disamping itu, 
aplikasi-aplikasi yang telah ada masih terus dikembangkan dan 
disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.
Interaksi Secara Elektronis
Akhir-akhir
 ini, kita cenderung semakin akrab dengan istilah-istilah semacam 
e-Commerce, e-Banking, e-Government, e-Learning, dan sebagainya. Huruf 
“E” disini mengacu pada kata “Electronic”, tapi lebih banyak digunakan 
dalam konteks internet. Jadi, istilah-istilah tersebut bisa dibaca 
sebagai Electronic Commerce, Electroni Government, Electronic Banking, 
atau Electronic Learning. Dalam bagian ini, kita akan membahas secara 
sepintas tentang hal-hal yang berkaitan dengan istilah-istilah diatas. 
Dalam kenyataannya, hal-hal tersebut jauh lebih kompleks sehingga tidak 
mungkin dibahas secara rinci dalam halaman ini.
E-Commerce 

Dari
 namanya,kita sudahbisa menebak kalau ini berkaitan dengan kegiatan yang
 bersifat komersial. Tidak salah memang, karena istilah e-commerce yang 
akan kita bahas ini memang mengacu pada kegiatan komersial di internet. 
Contoh paling umum dari kegiatan e-commerce tentu saja adalah aktifitas 
transaksi perdagangan melalui sarana internet. Dengan memanfaatkan 
e-commerce, para penjual (merchant) dapat menjajakan produknya secara 
lintas negara karena memang sifat internet sendiri yang tidak mengena 
batasan geografis. Transaksi dapat berlangsung secara real time dari 
sudut mana saja di dunia asalkan terhubung dalam jaringan internet.
 
Umumnya
 transaksi melalui saranae-commerce dilakukan melalui sarana suatu situs
 web yang dalam hal ini berlaku sebagai semacam etalase bagi produk yang
 dijajakan. Dari situs web ini, para pembeli (customer) dapat melihat 
bentuk dan spesifikasi produk bersangkutan lengkap dengan harga yang 
dipatok. Berikutnya, apabila si calon pembeli tertarik, maka ia dapat 
melakukan transaksi pembelian di situs tersebut dengan sarana kartu 
kredit. Berbeda dengan transaksi kartu kredit pada umumnya yang 
menggunakan peralatan khusus, transaksi kartu kredit di internet cukup 
dilakukan dengan memasukkan nomor kartu kredit beserta waktu 
kadaluwarsanya pada formulir yang disediakan.
Di
 tahap selanjutnya, program di server e-commerce akan melakukan 
verifikasi terhadap nomor kartu kredit yang diinputkan. Apabila nomor 
kartu yang dimasukkan valid, maka transaksi dianggap sah dan barang yang
 dipesan akan dikirimkan ke alamat pembeli. Tentu saja sebelumnya saat 
mengisi formulir pemesanan, calon pembeli telah mengisikan alamatlengkap
 kemanabarang yangakan dibelinya harus dikirimkan. Harga barang yang 
dibeli kemudian akan dimasukkan dalam rekening tagihan dari kartu kredit
 yang digunakan.
Aktifitas e-commerce 
sebenarnya bukan melulu berkisar pada usaha perdagangan. Kalau kita 
rajin menjelajahi situs-situs web, kita bisa menjumpai aneka usaha yang 
pada intinya berusaha mengeduk keuntungan dari lalu-lintas akses 
internet. Ambil contoh situs lelang yang demikian populer, juga situs 
penyedia jasa yang mengutip online di www.ebay.com bayaran untuk 
nettersyang inginmenggunakan layanannya. Tidak ketinggalan pula 
situs-situs khusus dewasa. Bahkan untuk yang terakhir ini justeru 
disebut-sebut sebagai pelopor dari bisnis e-commerce.
Seperti
 halnya kegiatan bisnis konvensional, iklan juga memegang peranan 
penting dalam e-commerce. Para pengelola situs web banyak mendapatkan 
pemasukan dari iklan yang ditayangkan di situs web yang dikelolanya 
(umumnya berbentuk iklan banner atau popup window). Tengok saja Yahoo 
atau DetikCom sebagai contoh dimana tiap halamannya selalu dijejali oleh
 banner iklan yang mencolok mata. Wajar saja, sebab dari sanalah sumber 
pembiayaan layanan (plus sumber keuntungan) mereka berasal.
Tapi
 dengan makin banyaknya situs web yang muncul juga berarti semakin 
ketatnya persaingan. Menjaring iklan di sebuah situs web tentu saja 
tidak gampang. Para pemasang iklan umumnya hanya berminat memasang 
iklannya pada situs dengan trafik kunjungan yang tinggi. Itu artinya 
para pengelola situs harus berusaha memancing sebanyak mungkin 
pengunjung ke situs mereka. Caranya tentu saja dengan memajang 
contentyang beragam sehingga pengunjungbisa betah berlama-lama di 
situsnya–syukur-syukur kalau mereka akan balik lagi di kesempatan 
berikut atau lebih baik lagi apabila sampai menjadi pengunjung setia.
Sayangnya
 mengundang pengunjung dengan cara ini jelas butuh usaha dan biaya yang 
tidak sedikit, sementara itu efektifitas pemasangan banner iklan di 
situs web sendiri sebenarnya masih diragukan. Para pengunjung situs web 
umumnya datang dengan tujuan untuk mencari informasi sehingga 
kemungkinan besar tidak sempat melirik ke banner-banner yang terpajang 
di situs web bersangkutan. Alih-alih memperhatikan, para pengunjung 
kerap malahan merasa terganggu dengan adanya banner iklan di sebuah 
halaman web. Walhasil banyak situs web yang tidak mampu membiayai 
operasionalnya karena pemasukan dari iklan ternyata tidak mampu 
mengimbangi besarnya modal yang dikucurkan. Karena itulah beberapa waktu
 terakhir ini kita banyak melihat situs web komersial (dikenal sebagai 
‘DotCom’) yang bertumbangan
E-Banking

Electronic
 Banking, atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di 
internet. Layanan ini memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan 
hampir semua jenis transaksi perbankan melalui sarana internet, 
khususnya via web. Mirip dengan penggunaan mesin ATM, lewat sarana 
internet seorang nasabah dapat melakukan aktifitas pengecekan rekening, 
transfer dana antar rekening, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin 
bulanan (listrik, telepon, dsb.) melalui rekening banknya. Jelas banyak 
keuntungan yang bisa didapatkan nasabah dengan memanfaatkan layanan ini,
 terutama bila dilihat dari waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena 
transaksi e-banking jelas bebas antrian dan dapat dilakukan dari mana 
saja sepanjang nasabah dapat terhubung dengan jaringan internet.
 
Untuk
 dapat menggunakan layanan ini, seorang nasabah akan dibekali dengan 
login dan kode akses ke situs web dimana terdapat fasilitas e-banking 
milik bank bersangkutan. Selanjutnya, nasabah dapat melakukan login dan 
melakukan aktifitas perbankan melalui situs web bank bersangkutan.
E-banking
 sebenarnya bukan barang baru di internet, tapi di Indonesia sendiri, 
baru beberapa tahun belakangan ini marak diaplikasikan oleh beberapa 
bank papan atas. Konon ini berkaitan dengan keamanan nasabah yang 
tentunya menjadi perhatian utama dari para pengelola bank disamping 
masalah infrastruktur bank bersangkutan.
Keamanan
 memang merupakan isu utama dalam e-banking karena sebagaimana kegiatan 
lainnya di internet, transaksi perbankan di internet juga rawan terhadap
 pengintaian dan penyalahgunaan oleh tangan-tangan yang tidak 
bertanggung jawab. Sebuah situs e-banking diwajibkan untuk menggunakan 
standar keamanan yang sangat ketat untuk menjamin bahwa setiap layanan 
yang mereka sediakan hanya dimanfaatkan oleh mereka yang memang 
betul-betul berhak. Salah satu teknik pengamanan yang sering dugunakan 
dalam e-banking adalah melalui SSL (Secure Socket Layer) maupun lewat 
protokol HTTPS (Secure HTTP).
E-Government 
Istilah
 ini baru kedengaran beberapa waktu belakangan ini, seiring dengan 
maraknya pemanfaatan teknologi internet dalam bidang pemerintahan. 
Walaupun namanya e-governmet, tapi jangan dibayangkan ini adalah sistem 
pemerintahan yang sepenuhnya berbasis internet. E-government, khususnya 
di Indonesia, masih diartikan secara sempit sebagai sebuah sistem di 
internet (entah web, alamat email kontak, atau milis) yang 
mengeksploitir potensi di suatu daerah dengan maksud mengundang 
pihak-pihak yang mungkin dapat memberikan keuntungan bagi daerah 
bersangkutan, entah itu sebagai investor atau turis.
Kalau
 kita menengok ke situs-situs pemerintah daerah di Indonesia yang 
mengaku sebagai “e-government”, sebenarnya tidak ubahnya dengan etalase 
yang memajang data statisik, potensi wisata, dan kekayaan alam suatu 
daerah, dan tidak ketinggalan pula kesempatan (baca: undangan) bagi para
 investor untuk menanamkan modalnya di daerah bersangkutan. Content yang
 berkaitan dengan pemerintahan (government) sendiri malahan tidak 
mendapat perhatian yang cukup.
Ini 
mungkin hanya masalah istilah, tapi rasanya cukup mengganggu juga, 
khususnya kalau dibandingkan dengan aktifitas elektronik lainnya di 
internet yang memang betul-betul mengacu ke namanya. Namun demikian, 
mudah-mudahan kita juga sedang menuju ke arah yang lebih maju dalam hal 
pemanfaatan internet untuk keperluan pemerintahan sehingga kelak slogan 
e-government ini betul-betul diaplikasikan secara utuh dan bukannya 
sekedar sebagai “etalase” potensi daerah seperti yang sekarang kita 
saksikan.
Salah satu contoh penerapan 
e-Government dalam artian sesungguhnya dapat dijumpaidi negara tetangga 
kita, Singapura. Untuk penerapan e-Governement di negaranya, pemerintah 
Singapuratelah menjalankan proyekambisius yangdisebut eGAP (Electronic 
Government Action Plan). Proyek yang setiap tahapnya menyedot anggaran 
sebesar US$ 743 juta ini bertujuan untuk mewujudkan pelayanan publik 
secara online di negara tersebut.
Tahap
 pertama proyek ini telah berhasil membangun 1600 layanan publik secara 
online. Layanan ini tidak hanya memberi informasi, tetapi juga sanggup 
melakukan transaksi semacam memesan fasilitas olahraga, mendaftarkan 
perusahaan, membuat paspor baru, dan sebagainya. Program ini telah 
berhasil membuat 75 persen penduduk Singapura mulai berkomunikasi dengan
 birokrasi secara online via internet. Dalam proyek eGAP tahap II yang 
dimulai pada tahun 2003, pemerintah negara pulau tersebut mengharapkan 
90 persen warga negaranya dapat berkomunikasi secara online pada 2006 
nanti.
e-Learning

Istilah
 e-Learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk penerapan 
teknologi informasi di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. 
Definisi e-Learning sendiri sebenarnya sangat luas, bahkan sebuah portal
 informasi tentang suatu topik (seperti halnya situs ini) juga dapat 
tercakup dalam e-Learning ini. Namun istilah e-Learning lebih tepat 
ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses 
belajar-mengajar di sekolah dalam bentuk digital yang dijembatani oleh 
teknologi Internet.
 
Dalam teknologi 
e-Learning, semua proses belajar-mengajar yang biasa ditemui dalam 
sebuah ruang kelas, dilakukan secara live namun virtual, artinya dalam 
saat yang sama, seorang guru mengajar di depan sebuah komputer yang ada 
di suatu tempat, sedangkan para siswa mengikuti pelajaran tersebut dari 
komputer lain di tempat yang berbeda. Dalam hal ini, secara langsung 
guru dan siswa tidak saling berkomunikasi, namun secara tidak langsung 
mereka saling berinteraksi pada waktu yang sama.
Semua
 proses belajar-mengajar hanya dilakukan di depan sebuah komputer yang 
terhubung ke jaringan internet, dan semua fasilitas yang yang biasa 
tersedia di sebuah sekolah dapat tergantikan fungsinya hanya oleh menu 
yang terpampang pada layar monitor komputer. Materi pelajaran pun dapat 
diperoleh secara langsung dalam bentuk file-fileyang dapatdi-download, 
sedangkan interaksiantara guru dan siswa dalambentuk pemberian tugas 
dapat dilakukan secara lebih intensif dalam bentuk forum diskusi dan 
email.
Pemanfaatan e-Learning 
membuahkan beberapa keuntungan, diantaranya dari segi finansial dengan 
berkurangnya biaya yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem 
secara keseluruhan jika dibandingkan dengan biaya yang dibutuhkan untuk 
mendirikan bangunan sekolah beserta seluruh perangkat pendukungnya, 
termasuk pengajar. Dari sisi peserta didik, biaya yang diperlukan untuk 
mengikuti sekolah konvensional, misalnya transportasi, pembelian buku, 
dan sebagainya dapat dikurangi, namun sebagai gantinya diperlukan biaya 
akses internet. Dari sisi penyelenggara, biaya pengadaane-Learning 
sendiri dapat direduksi,disamping jumlahpeserta didikyang dapat 
ditampung jauh melebihi yang dapat ditangani oleh metode konvensional 
dalam kondisi geografis yang lebih luas.
Namun,
 dibalik segala kelebihan yang ditawarkan, penerapan e-Learning, 
khususnya di Indonesia masih menyimpan masalah, antara lain pada 
keterbatasan akses internet serta kurangnya pemahaman masyarakat akan 
teknologi internet. e-Learning juga kurang cocok untuk digunakan pada 
level pendidikan dasar dan menengah, khususnya karena kendala 
sosialisasi. Seperti kita ketahui, tujuan kegiatan belajar-mengajar di 
sekolah bukan hanya untuk menimba ilmu pengetahuan, melainkan juga 
melatih anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya maupun lingkungan 
di luar rumah. Hal semacam ini tidak bisa didapati dalam sekolah maya 
via e-Learning. Disamping itu, sistem belajar jarak jauh 
sangatmensyaratkan kemandirian, sehingga lebih cocok untuk diterapkan 
pada lembaga pendidikan tinggi maupun kursus.
Disamping
 beberapa sampel diatas, kita akan menjumpai lebih banyak lagi “e-” 
lainnya di intenet sebagai konsekuensi dari semakin banyaknya aktifitas 
di dunia nyata yang dapat dipindahkan dalam bentuk elektronis di 
internet. Namun demikian, kiranya kita semua setuju bahwa tidak seluruh 
kegiatan manusia dapat ditransformasikan kedalam bentuk elektronis. 
Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial, dan karenanya memiliki 
naluri untuk bersosialisasi secara normal. Kebutuhan sosialisasi semacam
 ini hanya bisa dipuaskan melalui interaksi secara manusiawi, bukan 
melalui perangkat elektronik, seberapapun majunya tingkat perkembangan 
teknologi yang telah dicapai.